- PENDAHULUAN
1)
Latar Belakang
Pembiakan tanaman tidak selamanya
berupa pembiakan generatif, akan tetapi dapat berupa pembiakan buatan atau
aseksual yang pada tanaman sering disebut sebagai pembeiakan vegetatif.
Keberhasilan dalam pembiakan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
cara yang digunakan,jenis tanaman, waktu, ketrampilan dan sebagainya.
Salah satu cara perbanyakan secara vegetatif adalah
menyambung. Prinsip dasar dalam menyambung adalah menyambungkan batang bawah dengan batang atas dari tanaman lain
yang sejenis, sehingga akan diperoleh tanaman baru yang sifatnya lebih unggul.
Dalam penyambungan harus diperhatikan tanaman yang akan disambungkan, haus
diketahui baang yang baik untuk batang batng bawah dan batang atas. Batang
bawah berasal dari tanaman yang mempunyai sifat-sifat perakaran yang baik,
anatara lain: tahan terhadap serangan hama dan penyakit, tahan terhadap
sifat-sifat tanah serta keadaan air tanah tertentu yang buruk, dan sebagainya.
Sedang batang atas diambil dari tanaman yang mempunyai sifat-sifat hasil yang
diinginkan.
Penyambungan ada dua macam yaitu
‘Grafting’ dan ‘Budding’. Grafting adalah penyatuan antara batang (sepotong
cabang dengan dua atau tiga mata tunas vegetatif) dengan batang yang terpisah
atau dengan bagian pangkal akar yang terpisah untuk tumbuh bersama-sama
membentuk satu individu baru. Sedangkan budding adalah bentuk grafting yang
khas karena hanya satu tunas (bud) digunakan sebagai batang atas dan disisipkan
di bawah kulit dari batang bawah. Budding lebih dikenal dengan okulasi atau
penempelan.
Dalam acara penyambungan tanaman ini
teknik yang digunakan adalah grafting dan budding sedangkan tanaman yang
digunakan adalah tanaman kamboja atau adenium. Dengan adanya acara ini
diharapakan teori yang sudah didapat pada saat kuliah dapat dipraktikan dan
diterapkan.
2)
Tujuan Praktikum
Pada praktikum Dasar Agronomi dengan
judul “Penyambungan Tanaman” ini bertujuan untuk mengetahui cara penyambungan
tanaman.
- METODE
1.
Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum
Dasar Agronomi dengan judul “Penyambungan Tanaman“ ini dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian UNS sejak
tanggal 04 Mei 2011 sampai
17 Juni 2011.
2.
Alat dan Bahan
a.
Alat
1) Pot
2) Pisau okulasi
3) Tali raffia atau plastik
4)
Logbook
b.
Bahan
1)
2 batang adenium
2)
Media tanam
3)
Air
3.
Cara Kerja
a.
Menyediakan dua batang adenium,pot dan media tanam
b.
Menyiapkan media tanam yang sudah berada di pot yang
sudah di tanami tanaman adenium dan 1 batang adenium dipotong “V” terbalik dan “V” keatas dengan ukuran
kurang dari 45 derajat.
c.
Menyambung
irisan yang sudah dipotong, tetapi irisan tidak boleh dipegang atau terpegang
oleh tangan.
d. Irisan yang sudah tersambung diikat dengan tali
plastik.
e. Memelihara setiap hari dan menyirami setiap hari
f. Mengamati hasil penyambungan.
- HASIL
DAN PEMBAHASAN
1)
Hasil Percobaan
Gambar 3.1 Gambar
Penyambungan
Tanaman Adenium
Sumber : Hasil Pengamatan.
2)
Pembahasan
Pembiakan aseksual pada tanaman
merupakan dasar dari pembiakan vegetatif yang memungkinkan tanaman memulihkan
dirinya dengan regenerasi jaringan–jaringan dan bagian–bagian yang hilang. Pada
banyak tanaman pembiakan tanaman secara vegetatif merupakan benar–benar proses
yang alami, pada tanaman lain sedikit yang secara buatan. Cara–cara pembiakan
vegetatif sangatlah banyak dan pemilihannya tergantung pada tanaman dan tujuan
pembiakan ( Harjadi, 1993 ).
Perbanyakan tanaman
dengan cara okulasi paling banyak dilakukan dalam perkebunan terutama pada
perkebunan karet dan kakao. Beberapa kelebihan dari perbanyakan tanaman dengan
cara okulasi yaitu : 1). Dengan cara diokulasi dapat diperoleh tanaman yang
dengan produktifitas yang tinggi. 2). Pertumbuhan tanaman yang seragam.
3). Penyiapan benih relatif singkat. 4).
Pada musim gugur daun pada tanaman karet daun yang gugur dari satu klon agar
serentak pada waktu tertentu, dengan demikian akan memudahkan pengendalian penyakit
Oidium hevea bila terjadi (Anonim, 2004).
Okulasi berasal dari bahasa Belanda oculatie yang artinya menempel. Sebelum
melakukan okulasi, siapkan perlengkapan berupa pisau sayat, silet, atau pisau
cutter, dan pita plastik atau tali rafia untuk mengikat bidang okulasi. Siapkan
juga calon batang bawah dan batang atasnya. Calon batang bawah harus dipilih
yang kondisinya sehat, pertumbuhannya baik, cukup umur, batang utamanya telah
berwarna hijau keputihan serta mulai berkayu. Sementara itu, entres berupa mata
tunas untuk calon batang atas diambil dari induk yang sehat; kualitas buahnya
baik, serta dipilih dari cabang atau ranting yang masih muda, tidak terserang
hama atau penyakit, dan berwarna hijau keputihan. Syarat tanaman dapat
diokulasi yaitu : 1). tanaman tidak sedang Flush (sedang tumbuh daun baru). 2).
antara batang atas dan batang bawah harus memiliki umur yang sama. 3). Tanaman
harus masih dalam satu family atau satu genus. 4). Umur tanaman antara batang
atas dan batang bawah sama (Anonim, 2001).
Kecocokan antara
batang bawah dan batang atas adalah syarat utama untuk mendapatkan bibit dengan
pertumbuhan yang baik. Ada beberapa tingkat ketidkcocokan pada penyambungan
batang bwah dan batang atas. Pertama adalah ketidakcocokan pada penyambungan
itu sama sekali tidak cocok, dalam artian sambungan tidak pernah bertaut atau
saling bertolak. Ataupun batang atas dan batang bawah saling bertaut tetapi
tidak sempurna sehingga pertumbuhan bibit tidak sempurna atau tersendat – sendat ( Fuller, 2005 ).
Keberhasilan teknik
penyambungan sangat dipengaruhi oleh kompatibilitas antara dua jenis tanaman
yang disambung. Pada umunya semakin dekat keakraban anatar dua tanaman yang
disambung maka kecepatan pertumbuhan batang atas dan presentasi keberhasilan
dari penyambungan ditentukan pula oleh kecepatan terjadinya pertautan antara
batang atas dan batang bawah. Pertautan ini akan ditentukan oleh proses
pembelahan sel pada bagian yang akan bertautan (Hanoto, 2000).
Gagalnya penyambungan
dengan persentase yang tinggi merupakan salah satu gejala timbulnya
ketidaksesuaian antara batang atas dan batang bawah seperti pada hasil penyambungan entris mini pada semaian batang bawah
nyamplung. Jika produksi entris mini
dilakukan melalui perbanyakan stek pucuk secara invitro, maka masalah lambatnya
pertumbuhan semaian batang bawah dapat sekaligus memperkecil ukuran entris mini
tersebut (Supriyanto et. All, 2009).
Kelebihan dari
metoda grafting antara lain, tidak adanya bekas luka yang menandakan kalau
entress yang kita graftingkan adalah graftingan. Akan bagus bila diterapkan
pada penambahan cabang untuk pembentukan bonsai yang kita bentuk, misalnya
untuk mengisi kekosongan ruang pada dimensi bonsai atau untuk sekedar
menambahkan anak cabang, sehingga memiliki percabangan yang lebih banyak sesuai
dengan yang kita inginkan (Anonim, 2008).
Pada acara penyambungan tanaman ini (grafting
dan budding) menggunakan tanaman kamboja (Adenium) V. Salah satu faktor yang
penting dan perlu diperhatikan pada saat grafting, salah satunya adalah ukuran
diameter batang dari kedua ketela pohon yang akan disambung. Di dalam pemilihan
diameter batang keduanya harus berukuran sama atau mendekati sama, yang
terpenting jangan sampai terdapat selisih yang besar pada ukuran tersebut. Pemilihan
mata tunas saat budding harus tepat agar mata tunas tersebut bersenyawa dengan
bidang keratan dan tumbuh dengan baik ( Fuller, 2005 ).
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pembuatan grafting antara lain adalah jenis tanaman yang akan disambung,
pemenuhan air pada tanaman, pemenuhan kebutuhan sinar matahari, pada waktu
penyambungan harus memakai pisau yang tajam dan steril, cara mengikat harus
benar, sambungan tidak boleh kemasukan air. Dan alat – alat yang digunakan bersih dari hama
dan penyakit. Apabila salah satu dari hal – hal yang diatas tidak dilakukan
dengan baik maka penyambungan yang dilakukan tidak akan berhasil atau tidak
sempurna (Hanoto, 2000).
Faktor lain
yang juga berpengaruh adalah cara pengikatan persambungan batang. Pengikatan
yang kurang baik yaitu kurang kuat akan
mengakibatkan perkembangan / pertumbuhan kambium dalam batang tidak baik
sehingga persambungan tersebut tidak
akan menumbuhkan tunas. Dan mengakibatkan kedua batang tidak akan melekat
sehingga batang atas dan batang bawah tidak dapat bersatu. Suatu pengikatan
yang baik adalah jika ikatan itu kuat antara batang atas dan batang bawah
sehingga pada pertumbuhan tersebut tidak mengalami pergesaran tempat supaya
kambiumnya dapat berkembang dengan baik.
Pada
penyambungan (grafting) tanaman kamboja kami gagal. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor antara lain:
a. Ketidak cocokan antara besar batang atas dan
bawah.
b. Kesalahan dalam pemotongan batang.
c. Kurang rapatnya plastik tali pengikat.
- KESIMPULAN DAN SARAN
1)
Kesimpulan
Dari praktikum Dasar Agronomi dengan
judul “Penyambungan Tanaman” ini dan analisis hasil percobaan yang kami
lakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
a.
Grafting adalah salah satu
perkembangan vegetatif buatan dengan cara menyatukan batang bawah tanaman yang
memiliki perakaran baik dan batang atas yang menghasilkan bunga atau buah
banyak sehingga diperoleh tanaman dengan perakaran baik dan menghasilkan buah
yang banyak.
b.
Okulasi atau budding adalah
salah satu perkembangan vegetatif buatan dengan cara menempempelkan mata tunas
ke tanaman utama yang telah dikerat.
c.
Perawatan secara maksimal pada
masa petumbuhan tanaman perlu diperlukan secara intensif agar diperoleh hasil
yang maksimal.
d.
Manfaat penyambungan
adalah : memperoleh tanaman yang sama
atau lebih unggul dari induknya dan waktu yang dibutuhkan untuk perbanyakan
relatif singkat, hanya sekitar 14 hari (grafting). Dengan cara diokulasi dapat
diperoleh tanaman yang dengan produktifitas yang tinggi, pertumbuhan tanaman
yang seragam dan penyiapan benih relatif singkat.
2)
Saran
a.
Penyambungan dengan grafting
atau budding harus memperhatikan kriteria tanaman yang siap untuk penyambungan,
kebersihan peralatan yang digunakan dan pengikatan yang tepat agar sambungan
berhasil. Pemangkasan dibuat miring agar air tidak menggenang pada batang yang
akan mengakikbatkan batang menjadi busuk.
b.
Alat dan cara
penyambunga harus dilakukan dengan benar agar tidak gagal.
c.
Perawatan yang meliputi
penyiraman dan penyiangan hendaknya dilakukan secara rutin agar pertumbuhan
tanaman sesuai harapan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008. http://www.daunbagus.com/mod. Diakses pada hari Rabu tanggal 22 Juni 2011 pada puku 20.30 WIB.
Anonim, 2004 http://potkembangku.wordpress.com/2008/07/04/perbanyakan-adenium
dengan-cara-budding/ . Diakses pada hari Rabu tanggal 22 Juni 2011 pada puku 20.30 WIB.
Anonim, 2001 http://ditjenbun.deptan.go.id/rempahbun/rempah//index. Diakses pada
hari Rabu tanggal 22 Juni 2011 pada
puku 20.30 WIB..
Fuller, H. J. 2005. College Botany. Henry Holt and Co. New York
Supriyanto, A; H. K. Devy; D. Setyorini dan Paino. 2009.
Penyambungan Entris Mini Hasil Perbanyakan Invitro Pada Beberapa Persemaian
Bagian Bawah Alternatif Manggis. Jurnal Hortikultura. Badan Penelitian dan
Pengembangan Hortikultura. Jakarta
Hanoto, W. 2000. Pengaruh Btang Bawah dan Zat Pengatur Tumbuhan
Terhadap Tumbuhan Penyambungan Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.). Jurnal
Agrotropikal.5(1) : 1-4.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar