- PENDAHULUAN
1)
Latar Belakang
Buah tomat merupakan salah satu bahan
pelengkap dalam setiap hidangan, dan sangat digemari oleh banyak orang.
Permintaan akan buah tomat-pun kian hari kian meningkat. Buah memiliki
keistimewaan tersendiri yaitu rasa yang lezat yang mengandung vitamin A dan C,
serta warna dan bentuk yang menarik akan mengundang selera makan.
Dengan keadaan yang
demikian, perlu kiranya suatu strategi dalam meningkatkan hasil tomat, terutama
dari jumlah produksinya. Ada banyak factor yang mempengaruhinya, yaitu tingkat
kesuburan tanah, iklim yang sesuai, benih yang unggul, bebas dari hama dan
penyakit serta adanya penyinaran yang cukup. Selain daripada itu, jumlah
produksi tomat dapat dilakukan dengan pemangkasan tanaman guna menumbuhkan
tunas lateral.
Dengan tumbuhnya tunas
lateral diharapkan dapat menghasilkan buah tomat yang lebih banyak dan dengan
kualitas yang sama pula. Perlakuan pada tanaman tomat ini, diharapkan dapat
diterapkan pada tanaman yang lainnya. Pemangkasan juga berguna untukmengurangi
gangguan hama dan penyakit.
Pertumbuhan
tanaman dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, antara lain adalah Zat Pengatur
Tumbuh (ZPT) pada tanaman (plant regulator). Contoh zat
pengatur tumbuh itu antara lain adalah auksin. Auksin dibentuk di koleoptil
atau ujung batang dan akar yang berfungsi pada pemanjangan tunas apikal (tunas
pertama yang tumbuh cepat), akibat dari dominansi apikal, yaitu terhambatnya pertumbuhan
tunas lateral (tunas ketiak daun). Untuk itu pemangkasan tunas apikal perlu
dilakukan agar tunas lateral dapat tumbuh.
Pertumbuhan tunas lateral menimbulkan
terbentuknya cabang batang yang cukup banyak pada ketiak batang utama. Di lain
pihak pemangkasan pucuk batang menyebabkan pertumbuhan tunas apikal terhambat
sehingga tanaman tidak terlalu tinggi dan mempunyai cabang yang banyak sehingga
pembentukan bunga banyak. Bunga yang abnyak tersebut dapat diartikan sebagai
adanya hasil tanaman yang baik.
Praktikum
pemangkasan ini dilakukan pada tanaman tomat (Licopersicum esculantum)
dan Zat Pengatur Tumbuh yang terdapat pada tanaman tomat adalah Thyamin
piridoksin yang dibentuk di daun. Hal serupa juga untuk pertumbuhan dan
perkembangan buah, embrio, dan kuncup yang berhubungan dengan zat pertumbuhan
yang dibentuk oleh tanaman.
2)
Tujuan Praktikum
Pada praktikum Dasar Agronomi dengan
judul “Perlakuan Pemangkasan Tanaman” ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemangkasan
pucuk terhadap pertumbuhan tunas lateral dan hasil tanaman.
- METODE
1.
Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum Dasar
Agronomi dengan judal “Perlakuan pemangkasan Tanaman“ ini dilaksanakan di rumah
kaca Fakultas Pertanian UNS sejak tanggal 04 Mei 2011 sampai 17 Juni 2011.
2.
Alat dan
Bahan
a.
Alat
1)
Polybag
2)
Pisau/gunting
3)
Alat tulis
4)
Penggaris
5)
Logbook
6)
Label
b.
Bahan
1)
Bibit tanaman tomat(Solanum lycopersicum)
2)
Tanah
3)
Air
4)
Kompos
3.
Cara Kerja
a. Menyiapkan semua alat dan bahan.
b. Menyiapkan media tanam (tanah),
digemburkan dicampur dengan kompos.
c. Menambahkan air pada media tanam
secukupnya.
d. Menanam bibit tomat satu polybag satu polybag satu tanaman.
e. Merawat dan menyiram tanaman setiap hari.
f. Mengamati pertumbuhannya serta memangkas
pucuk salah satu tanaman pada 15 hari setelah tanam dan mengukur tinggi tanaman
pada minggu seterusnya.
g. Melihat berapa jumlah tunas yang tumbuh.
- HASIL
DAN PEMBAHASAN
1)
Hasil Percobaan
Tabel 3.1 Pengamatan Pada Tanaman
Tomat.
Sumber : Hasil
Pengamatan
2)
Pembahasan
Pada
tanaman buah dikenal teknik pemangkasan bertujuan untuk menjaga kesehatan dan
meningkatkan produksi pada tanaman buah, pemangkasan mampu menjaga kelembaban
tanaman sehingga tidak mudah terserang hama dan penyakit (Anonim, 2002). Ada beberapa cara
pemangkasan yaitu pemangkasan cabang primer, pemangkasan peremajaan dan
pemangkasan pemeliharaan. Dan sisi lain pemangkasan dalam yang dilakukan pada
peremajaan akan menunda masa panen karena tanaman memerlukan waktu untuk
rehabilitasi. Ditinjau dari aspek fisiologis tanaman, pemangkasa yang demikian
disertai dengan pembersihan seluruh komponen untuk asimilasi adalah suatu hal
yang sangat drastis dan akan menyebabkan terjadinya stagnasi pertumbuhan
berikutnya (Zulkifli Hasan, 2001)
Pemangkasan dapat mendorong lebih
cepat tumbuhnya tunas baru, yang berpotensi untuk berbunga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pemangkasan selain dapat meningkatkan hasil bunga juga dapat memperbaiki
kualitas bunga dan penampilan atau figur tanaman menjadi lebih baik tetapi
dapat juga mengadakan produksi bunga menurun. (Satsijah, 2008).
Tunas lateral merupakan subyek
pengamat korelasi oleh tunas apikal sehungga jika tunas apikal dipangkas maka
hanya tunas lateral paling atas yang tumbuh denagn cepat sehingga tunas basal
tetap terhambat. Penghambatan
tunas lateral tergantung pada konsentrasi hormon auksin yang diberikan pada
permukaan batang yang dipotong. Sebuah pemberian auksin eksogen pada sebuah
tanaman yang dipotong akan merangsang prtumbuhan pucuk tanaman (Wilkins, 2004). Dominasi pucuk dapat dihilangkan yang pemangkasan. Auksin dibentuk ujung
batang dan ujung akar dari mana ia bergerak ke bagian lain dari tanaman hasil
akhir dari konsentrasi auksin berhubungan dengan pemangkasan. Pertumbuhan dan
juga diferensiasi jaringan dan alat-alat (Anonim, 2010)
Untuk
mendapatkan hasil tomat yang seragam hanya memelihara dua cabang utama yang
tumbuh pada batang utama. Setelah tumbuh beberapa daun biasanya tanaman tomat
akan membentuk dua cabang dan tunas-tunas yang tumbuh pada ruas-percabangan.
Tunas-tunas yang tumbuh pada cabang yang dipelihara dilakukan pemotongan.
Pemotongan tunas yang tumbuh pada percabangan dilakukan dan harus dapat
membedakan apakah yang tumbuh tersebut merupakan tunas atau calon bunga. Kalau
yang tumbuh calon bunga jangan dilakukan pemotongan ketika tunas masih kecil. (Anonim, 2009)
Pembahasan pada pucuk tanaman
dilakukan dengan mematahkan dominasi apikal sehingga pemangkasan berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman karena pemangkasan merupakan suatu tindakan
membuang tunas apikal sehingga mendorong tanaman agar bercabang banyak. Tunas yang
terdapat dipucuk batang dipangkas sehingga tunas-tunas pada ketiak daun muncul.
Tunas yang berada dipucuk adalah pusat terbentuknya auksin dan auksin tersebut
akan menyebar kebagian batang tanaman setelah dilakukan pemangkasan dan
mendorong munculnya tunas lateral. Jika tunas lateralnya semakin banyak maka
akan diperoleh produksi yang maksimal.
Praktikum pemangkasan tanaman tomat
dilaksanakan 15 hari setelah tanam, yaitu pada saat tanaman telah memiliki tunas
apikal yang cukup kuat sehingga diharapkan dengan pemangkasan ini dapat
merangsang pertumbuhan dari tunas lateral. Waktu panen yang terlalu dini
membuat kita hanya dapat mengamati pengaruh peangkasan terhadap tunas lateral
sedangkan saat berbunga, jumlah buah dan berat buah tidak dapat diamati karena
waktu praktikum yang relatif singkat.
Jumlah tunas lateral pada tanaman
tomat yang dipangkas sebagai perlakuan semuanya lebih banyak dibandingkan pada
tanaman kontrol. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti : faktor
genetik tanaman itu sendiri; faktor lingkungan berupa cahaya, kelembaban, bahan
organik, CO2 dan faktor perlakuan seperti pemupukan pada awal tanam
dan pemeliharaan.
- KESIMPULAN
DAN SARAN
1)
Kesimpulan
Dari praktikum Dasar Agronomi dengan
judul “Perlakuan Pemangkasan Tanaman” ini dan analisis hasil percobaan yang
kami lakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
a.
Pemangkasan pada tunas apikal
akan merangsang tumbuhnya tunas lateral
b.
Pemangkasan pada umumnya
bertujuan untuk memperbanyak buah yang dihasilkan oleh suatu tanaman.
c.
Tanaman yang tunas apikalnya
tidak dipangkas akan menghambat pertumbuhan tunas lateral yang disebut dominasi apikal.
d. Faktor yang berpengaruh terhadap
pemangkasan adalah faktor tanaman, faktor lingkungan dan
faktor perlakuan.
e. Perawatan secara maksimal pada masa
petumbuhan tanaman perlu diperlukan secara intensif agar diperoleh hasil yang
maksimal.
f. Manfaat pemangkasan adalah: Unsur hara yang diserap tanaman akan dimamfaatkan semaksimal mungkin oleh
tanaman untuk memperbesar buah yang dipelihara, intensitas cahaya matahari yang
masuk ketanaman lebih banyak sehingga akan mengurangi terjadinya serangan hama
penyakit, beban batang tanaman tidak terlalu berat untuk menyangga buah
sehingga, kerobohan dapat dikurangi,
2)
Saran
a.
Dalam melakukan pemangkasan
sebaiknya pada saat batang tanaman telah kuat.
b.
Pemangkasan dibuat miring agar
air tidak menggenang pada batang yang akan mengakikbatkan batang menjadi busuk.
c.
Perawatan yang meliputi
penyiraman dan penyiangan hendaknya dilakukan secara rutin agar pertumbuhan
tanaman sesuai harapan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 20010 http://www.tanindo.com/abdi2/hal0901.htm. Diakses pada hari Rabu
tanggal 22 Juni 2011 pada pukul 20.00 WIB.
Anonim, 2009 http://digilib.unila.ac.id/go.php?id=laptunilapp-gdl-res-2007-nenihasnun-923
Diakses pada hari Rabu tanggal 22 Juni 2011 pada pukul 20.00 WIB.
Satsijah. 2008. Pengaruh
pemangkasan dan Aplikasi Cycosel Terhadap Hasil Bunga
Wilkins, S. 2004. College Botany. University Of New York. New
York
Sutomo, Hadi. 2005. Pedoman Bertanam Sayuran Dataran Rendah.
UGM Press. Yogyakarta.
.
mana gambarnya ?
BalasHapusmana gambarnya ?
BalasHapus