A. Pendahuluan
1.
Latar
Belakang
Kinetika reaksi adalah cabang ilmu kimia yang
mempelajari berlangsungnya suatu reaksi. Kinetika reaksi menerangkan dua hal
yaitu mekanisme reaksi dan laju reaksi. Dalam kehidupan konsep laju reaksi
sudah banyak diterapkan dalam kegiatan sehari-hari, dan yang menjadi prinsipnya
adalah semakin luas bidang sentuh maka akan semakin cepat laju reaksinya,
seperti contoh penduduk pedesaan membelah kayu gelondongan menjadi beberapa
bagian sebelum dimasukkan ke tungku perapian. Sedangkan dalam bidang industri
konsep pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi diterapkan
pada beberapa industri seperti industri alumunium, logam alumunium diperoleh
dari mineral bauksit melalui proses peleburan dan elektrolisis. Pada industri
semen konsep laju reaksi konsep laju reaksi diterapkan saat batu kapur
dihancurkan menggunakan mesin penghancur sampai halus. Penghancuran ini bertujuan mempercepat reaksi pada proses
selanjutnya.
Dalam ilmu kimia persamaan laju reaksi hanya dapat
dinyatakan berdasarkan data hasil percobaan. Dari data tersebut akan didapat cara untuk
menentukan orde reaksi dan konstata laju reaksi. Persamaan laju reaksi ditentukan berdasarkan konsentrasi
awal setiap zat dipangkatkan orde reaksinya. Nilai orde reaksi tak selalu sama dengan koefisien
reaksi zat yang bersangkutan, karena orde reaksi merupakan penjumlahan dari
orde reaksi setiap zat pereaksi. Mekanisme reaksi dipakai untuk menerangkan
bagian langkah suatu reaktan berubah menjadi suatu produk.
2. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum pembuatan larutan dan
standarisasinya ini adalah Menentukan
tingkat reaksi logam Mg dengan larutan HCl
3. Waktu dan Tempat
Praktikum
Kinetika reaksi ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 25 November 2010
pukul 07.30 WIB di Laboraturium Biologi Tanah Fakultas Pertanian Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
B.
Tinjauan Pustaka
Dalam ilmu kimia, laju reaksi
menunjukan perubahan konsentrasi zat yang terlibat dalam reaksi setiap satuan
waktu. Konsentrasi pereaksi dalam suatu reaksi kimia semakin lama semakin
berkurang, sedangkan hasil reaksi semakin lama semakin bertambah (Anderton,
1997).
Untuk mempercepat laju rekaksi ada 2
cara yang dapat dilakukan yaitu memperbesar energi kinetik suatu molekul atau
menurunkan harga Ea. Kedua cara itu bertujuan agar molekul-molekul semakin
banyak memiliki energi yang sama atau lebih dari energi aktivasi sehingga
tumbukan yang terjadi semakin banyak (Ryan, 2001).
Jika suatu zat dipanaskan, pertikel-partikel
zat tersebut menyerap energi kalor. Pada suhu yang ebih tinggi molekul bergerak
lebih cepat sehingga energi kinetiknya bertambah. Peningkatan energi kinetik
menyebabkan kompleks teraktivasi lebih cepat terbentuk, karena energi aktivasi mudah
terlampaui, dengan dewnikian reaksi berlangsung lebih cepat (Suroso, 2002).
Penyelidikan tentang reaksi yang
bertujuan untuk menentukan hukum laju dan konstanta laju, seringkali dilakukan
pada beberapa temperature. Idealnya langkah pertama untuk mengenali semua
produknya, dan untuk menyelidiki ada tidaknya antar hasil sementara dan reaksi
samping (Atkins, 1999).
Daya (laju) suatau reaksi kimia sama
dengan hasil kali massa aktif (konsentrasi) pereaksi dan koefisien afinitas
(tetapan kecepatan) dengan setiap massa aktif meningkat sampai daya tertentu.
Daya tertentu tersebut tidak harus angka-angka bulat dan tidak disimpulkan dari
persamaan reaksinya. Hukum Gulberd dan Waage tersebut dikenal sebagai hukum
aksi massa (Anonim, 2010).
C.
Alat, Bahan dan Cara Kerja
1. Alat
a. Tabung reaksi
b. Stopwatch
2. Bahan
a. 8 potong pita Mg
b. larutan HCl
3. Cara Kerja
a. Menyediakan 8 potong pita Mg @ 2 cm.
b. Menyediakan larutan HCl : 1.0
M;1.2 M;1.4 M;1.6 M;1.8 M;dan 2 M @10 ml.
c. Memindahkan 10 ml larutan HCl 2 M ke tabung reaksi dan masukan 1 potong
pita Mg.
d. Mencatat waktu mulai memasukkan pita sampai reaksi selesai (pita
habis).
e. Menggambar grafik konsentrasi terhada 1/t dan konsentrasi pangkat
dua terhadap 1/t.
f. Menentukan tingkat/orde reaksinya.
D.
Hasil dan Analisis Pengamatan
1. Hasil Pengamatan
Tabel 2.1 Hasil Pengamatan Reaksi 1
No
|
|||||||
1
|
1
|
645
|
0.00155
|
1
|
2.4037
|
0.001550388
|
2.4037x
|
2
|
1.2
|
338
|
0.002959
|
1.44
|
8.75319
|
0.003550296
|
1.26046x
|
3
|
1.4
|
270
|
0.003704
|
1.96
|
1.37174
|
0.005185185
|
2.68861x
|
4
|
1.6
|
203
|
0.004926
|
2.56
|
2.42665
|
0.007881773
|
6.21224x
|
5
|
1.8
|
186
|
0.005376
|
3.24
|
2.89051
|
0.009677419
|
9.36524x
|
6
|
2
|
148
|
0.006757
|
4
|
4.5653
|
0.013513514
|
0.000182615
|
jml
|
9
|
1790
|
0.025272
|
14.2
|
0.0001237
|
0.041358575
|
0.000380284
|
Sumber:
Laporan Sementara
Tabel 2.2 Hasil Pengamatan Reaksi 2
No
|
x2
|
y2
|
x4 |
y4
|
x4y4
|
1
|
1
|
2.4037
|
1
|
5.77778
|
5.7778
|
2
|
1.44
|
8.75319
|
2.0736
|
7.66184
|
1.5888
|
3
|
1.96
|
1.37174
|
3.8416
|
1.88168
|
7.2286
|
4
|
2.56
|
2.42665
|
6.5536
|
5.88865
|
3.8592
|
5
|
3.24
|
2.89051
|
10.4976
|
8.35503
|
8.7708
|
6
|
4
|
4.5653
|
16
|
2.08427
|
3.3348
|
jml
|
14.2
|
0.0001237
|
39.9664
|
3.7792
|
4.6866x
|
Sumber:
Laporan Sementara
2. Analisis Hasil Pengamatan
Mencari persamaan garis regresi linier pada
tingkat 1 dengan persamaan y=a+bx
Sehingga persamaan
regresinya
y=
a+bx
y=
-0,003 + 0.006x
Misal y = 0
0=-0,003
+ 0,006x
X
=
= 0,5
Misal X= 0
Y=-0,003
+ 0,006(0)
Y= - 0,003
Mencari titik potong
dengan sumbu x dan sumbu y
S
=
S
=
S
= 0,003
Misal
0=0,026 +
(-0,009)x
Misal
A.
Pembahasan dan Kesimpulan
1. Pembahasan
Suatu reaksi kimia ada yang berlangsung cepat dan
ada pula yang berlangsung lambat. Cepat rambatnya suatu reaksi dinyatakan
sebagai laju reaksi. Laju
reaksi atau kecepatan
reaksi menyatakan banyaknya reaksi yang berlangsung per satuan waktu.
Laju reaksi menyatakan konsentrasi zat terlarut dalam reaksi yang dihasilkan
tiap detik reaksi. Jika pereaksi
volumenya 2x lipat maka jumlah mol juga akan meningkat menjadi 2x tapi
konsentrasinya tetap sama. Dari hasil pengamatan dapat kita ketahui bahwa
semakin tinggi konsentrasi HCl maka waktu yang dibutuhkan untuk melarutkan
logam Mg akan semakin sedikit, karena laju reaksi berbanding terbalik dengan
waktu dan berbanding lurus dengan konsentrasi.
Konsentrasi 1.0 M dapat melarutkan
logam Mg dengan waktu 645 detik, 1,2 M 338 detik, 1,4 M 270 detik, 1,6 M 203
detik, 1,8 M 186 detik, 2.0 M 148 detik. Laju reaksi
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
a.
Luas
permukaan sentuh : luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam banyak
hal. Luas permukaan yang besar menyebabkan laju reaksi semakin cepat, apabila
semakin kecil luas permukaan bidang sentuh maka semakin kecil tumbukan yang
terjadi antar partikel sehingga laju reaksi pun semakin kecil.
b.
Suhu : apabila suhu ada suatu
reaksi yang berlangsung dinaikkan maka menyebabkan partikel semakin aktif
bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering dan menyebabkan laju
reaksi semakin cepat begitu juga sebaliknya.
c.
Katalis : suatu zat yang
mempercepat laju reaksi pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau
terpakai oleh reaksi itu sendiri.
d.
Molaritas : banyaknya mol zat
terlarut tiap satuan volum zat pelarut. Semakin besar molalitas maka semakin
cepat laju reaksi.
e.
Konsentrasi : semakin tinggi
konsentrasi maka semakin banyak molekul reaktan yang tersedia dengan demikian
kemungkinan bertumbukan akan semakin besar sehingga kecepatan reaksi meningkat.
2. Kesimpulan
a. Laju reaksi dipengaruhi oleh besar kecilnya suatu
konsentrasi.
b. Menurut persamaan, laju reaksi berbanding terbalik
dengan waktu dan berbanding lurus dengan konsentrasi.
c. Semakin tinggi konsentrasi HCl maka semakin kecil
waktu yang dibutuhkan untuk melarutkan Mg.
Anderton, J. D. 1997. Foundations of Chemistry. Edisi kedua. Melbourne: Longman
Anonim, 2010. www.strompages.com/aboutchemistry. Di unduh tanggal 10 Desember 2010 pada pukul
19.15 WIB
Atkins, P. W. 1999. Kimia Fisika Jilid 2. Erlangga: Jakarta
Suroso, A. Y. 2002. Ensiklopedia Sains dan Kehidupan. Tarity Samudra Berlian: Jakarta
Ryan, Lawrie. 2001. Chemistry For You. Nelson Thornes: London
Tidak ada komentar:
Posting Komentar