A.
Pendahuluan
1. Latar
Belakang
Sakarida
merupakan hasil alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Senyawa ini
merupakan sumber kalori utama bagi manusia, seperti amilum, sukrosa, dan
laktosa. Nama lain sakarida adalah karbohidat. Karbohidrat adalah senyawa
karbon, hydrogen, dan oksigen. Senyawa karbohidrat adalah polihidroksi aldehid
atau polihidroksi keton. Karbohidrat paling
seerhana adalah monosakarida diantaranya glukosa yang mempunyai rumus molekul C6H12O6.
Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan oleh
tubuh manusia, hewan dan tumbuhan, disamping lemak dan protein. Senyawa ini
dalam jaringan merupakan cadangan makanan atau energi yang disimpan dalam sel.
Sebagian besar karbohidrat yang ditemukan di alam terdapat sebagai poisakarida
dengan berat molekul tinggi. Beberapa polisakarida berfungsi sebagai penyusun.
Struktur di dalam dinding sel dan jaringan pengikat, akan tetapi dalambentuk
apa karbohidrat tersebut saling bereaksi untuk itu kita melakukan praktikum
ini.
2.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
a.
Mengetahui reaksi hidrolisis karbohidrat
b.
Mengetahui adanya gula pereduksi pada sampel
3.
Waktu dan Tempat Prkatikum
Praktikum acara VI ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 30 November 2010 pada pukul 07.30 – 09.15 WIB di Laboraturium Biologi
Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
B. Tinjauan Pustaka
Karbohidrat merupakan senyawa
karbon yang banyak dijumpai di alam, terutama sebagai penyusun utama jaringan
tumbuh-tumbuhan. Nama lain karbohidrat
adalah sakarida (berasal dari bahasa latin Saccarum = gula). Senyawa
karbohidrat adalah polihidroksi keton yang mengandung unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O) dengan
rumus empiris total (CH2O)n. Karbohidrat paling sederhana adalah
monosakarida diantaranya glukosa yang mempunyai rumus molekul C6H12O6.
Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan oleh tubuh manusia, hewan,
dan tumbuhan disamping lwmak dan protein. Senyawa ini dalam jaringan merupakan
cadangan makanan atau energi yang disimpan dalam sel. Sebagian besar
karbohidrat yang ditemukan terdapat sebagai polisakarida dengan berat molekul
tinggi. Beberapa polisakarida berfungsi sebagai bentuk penyimpan bagi
monosakarida. Sedangkan yang lain sebagai penyusun struktur di dalam sel dan
jaringan pengikat (Anonim, 2000).
Pada tumbuhan karbihidrat
disintesis dari CO2 dan H2O melalui proses fotosintesis
dalam sel berklorofil dengan bantuan sinar matahari. Karbohidrat yang
dihasilkan merupakan cadangan makanan yang disimpan dalam akar, batang dan biji
sebagai pati (amilum). Karbohidrat dalam tubuh manusia dan hewan dibentuk dari
beberapa asam amino, gliserol, lemak, dan sebagian besar diperoleh dari makanan
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, karbohidrat dalam sel
tubuh disimpan dalam hati dan jaringan otot dalam bentuk glokogen. (Yazid a, 2006).
Karbohidrat atau sakarida
adalah polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton, atau senyawa yang
dihidrolidisis dan keduanya. Unsur utama penyusun karbohidrat adalah karbon,
hidrogen, dan oksigen. Jumlah atom hidrogen dan oksigen memiliki perbandingan
2:1 seperti molekul air misalnya glukosa 12:6, atau 2:1, sukrosa 22:11 atu 2:1,
karena perbandingan tersebut orang dulunya menduga karbohidrat merupakan
penggabungan dari karbon dan hidrat atau air sehingga molekul ini disebut karbohidrat.
Walaupun penamaan ini tidak tepat tetapi dinamakan karbohidrat hingga sekarang (Toha, 2001).
Karbohidrat adalah suatusumber
energi yang sangat penting bagi tubuh. Namun, kebanyakan karbohidrat yang
dikonsumsi masyarakat sekarang adalah yang umumnya dominan gula dan tepung tetapi
miskin zat-zat lainnya terutama vitamin,
mineral, enzim dan serat. Karbohidrat olahan dapat menyebabkan kegemukan karena
sebagian besar tidak bisa diserap sehingga menumpuk di dalam tubuh serta
disimpan sebagai glikogen dan lemak
tubuh (Yazid
b, 2006)
Struktur kimia karbohidrat
merupakan senyawa karbon, hidrogen dan oksigen. Normalnya adalah 2:1 senyawa
tersebut mengandung beberapa rantai gula atau sakarida yang masing-masing terbentuk dari tiga sampai tujuh atau karbon
dengan atau hidrogen dan oksigen yang melekat padanya baik sendiri-sendiri atau bekelompok. Sumber utama karbohidrat dalam
diet normal amanusia adalah sukrsa (gula tebu) dan laktosa (gula susu).
Keduanya memiliki rumus kimia C12H22O11 dan
zat tepung yang merupakan karbohidrat komplek yang dapat ditemukan dalam semua
makanan terutama gandum dan makanan yang dibuat dari tumbuhan tersebut seperti
roti, kue dan serat. Karbohidrat lain yang dimakan (dalam jumlah yang sangat
terbatas) mencakup glikogen, pektin, dan dekstrin. Beberapa senyawa yang rasio
H : O nya tidak sebesar 2:1 dan juga dimakan dalam jumlah yang terbatas
olehalkohol asam laktat dan asam piruvat
(Cree, 2005)
Sebaliknya karbohidrat alami
atau yang tidak terlalu banyak diproses seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian alami (whole grains) tidak menyebabkan kegemukan
karena kaya akan serat, vitamin, mineral, dan enzim. Serat menyebabkan perut
cepat kenyang meskipun hanya dimakan sedikit, seratpun mengikat dan sekaligus
membuang lemak dan kolesterol jahat disalurkan ke usus. Sebaliknya enzim,
vitamin dan mineral sangat penting dalam proses metabolisme karbohidrat (Yazid
c, 2006).
Detoksikasi adalah proses
menghilangkan atau mengurangi sifat tosos senyawa metabolit terhadap tubuh, dan
proses ini berlangsung terutama di hati. Namun tidak seluruhnya demikian, ada
kalanya dihasilkan produk yang lebih toksis. Senyawa toksis ini selai berupa
hasil metanolisme di jaringan-jaringan tubuh juga dapat
berupa senyawa hasil pembusukan bakteri di kolon yang ikut terserap. Reaksi
detoksikasi dapat berupa oksidasi, reduksi, konjugasi, dan hidrolisis (Anonim, 2000).
Karbohidrat merupakan pusat
metabolisme tanaman hijau dan organisme fotosintesis lain yang menggunakan
energi matahari untuk melakukan pembentukan karbohidrat. Karbohidrat yang
terdapat dalam bentuk pati dari gula berfungsi sebagai bagian utama energi yang
dikonsumsi oleh kebanyakan organisme di muka bumi ini. Sebagai pati dan
glikogen, karbohidrat berfungsi sebagai penyangga di dalam dinding sel bakteri
dan tanaman serta pada jaringan pengikat da dinding sel organisme hewan.
Karbohidratjenis lain berperan sebagai pelumas sendi kerangka, sebagai perekat
diantara sel, dan senyawa pemberi spesifitas pada permukaan sel hewan (Toha, 2001).
C. Alat, Bahan dan Cara Kerja
1.
Alat
a.
15 tabung reaksi
b.
Label
c.
Rak tabung reaksi
d.
Pipet
e.
Gelas ukur
f.
Waterbath
g.
stopwatch
2.
Bahan
a.
Glukosa + air
b.
Sukrosa + air
c.
Sukrosa + HCl
d.
Laktosa + air
e.
Amilosa + air
f.
NaOH
g.
Iodine
h.
Na asetat
3.
Cara Kerja
a.
Menyediakan 15 tabung reaksi yang
masing – masing ditandai dengan label. Membuatlah 15 macam larutan sebagai berikut dan tempatkan tabung – tabung tersebut
pada rak.
Tabung
|
Larutan
|
1
|
0,5 ml glukosa dalam 10 ml air
|
2
|
0,5 ml sukrosaa
dalam 10 ml air
|
3
|
0,5 ml sukrosa dalam 10 ml HCl 0,1 N
|
4
|
0,5 ml laktosa dalam 10 ml air
|
5
|
0,5 ml amilosa dalam 10 ml air
|
b.
Melakukan percobaan berikut dengan
kelima jenis sampel tersebut di atas.
Perlakuan
|
|
a
|
1 ml sampel + 3
ml NaOH, panaskan sampai mendidih
|
b
|
1 ml sampel + 3
tetes larutan iodine, panaskan dalam waterbath
|
c
|
3 ml sampel + 2
ml larutan Na asetat, panaskan dalm waterbath selama 20 menit
|
D.
Hasil
dan
Analisis Pengamatan
1. Hasil Pengamatan
Tabel 6.1 Hasil Perlakuan Sampel
Sampel
|
Perlakuan
|
||
Reaksi Pendamaran
1ml
sampel + 3ml NaOH
|
Reaksi iodine
1ml
sampel + 3 tetes larutan iodine
|
Reajsi Osazone
3ml
sampel + 2ml Na asset
|
|
Glukosa + air
|
Awal : Putih bening
Proses : Kuning
Akhir : Orange kecoklatan
Bau : berbau menyengat
Endapan : Tidak ada
Reaksi : C6H12O6
+ H2O + NaOH
|
Awal : kuning
Proses : coklat
Akhir : kuning bening
Bau : tidak berbau
Endapan : Tidak ada
Reaksi : C6H12O6
+ H2O + I2
|
Awal : putih bening
Proses : putih bening
Akhir : putih bening
Bau : tidak berbau
Endapan : Tidak ada
Reaksi : C6H12O6
+ H2O + CH3COONa
|
Sukrosa + air
|
Awal : Putih bening
Proses : Putih bening
Akhir : Putih bening
Bau : berbau tidak menyengat
Endapan : Tidak ada
Reaksi : C12H22O11
+ H2O + NaOH
|
Awal : Kuning
Proses : Kuning
Akhir : Kuning bening
Bau : berbau tidak menyengat
Endapan : Tidak ada
Reaksi : C12H22O11
+ H2O + I2
|
Awal : Putih bening
Proses : Putih bening
Akhir : Putih bening
Bau : berbau menyengat
Endapan : Tidak ada
Reaksi : C12H22O11
+ H2O + CH3COONa
|
Sukrosa + HCl
|
Awal : Putih bening
Proses : Putih bening
Akhir Putih bening
Bau : berbau tidak menyengat
Endapan : Tidak ada
Reaksi : C12H22O11
+ HCl + NaOH
|
Awal : Kuning
Proses : Kuning
Akhir : Kuning bening
Bau : berbau menyengat
Endapan : Tidak ada
Reaksi : C12H22O11
+ HCl + I2
|
Awal : Putih bening
Proses : Putih bening
Akhir : Putih bening
Bau : berbau menyengat
Endapan : Tidak ada
Reaksi : C12H22O11
+ HCl + CH3COONa
|
Laktosa + air
|
Awal : Putih
Proses : Orange
Akhir : Orange kecoklatan
Bau : berbau menyengat
Endapan : Tidak ada
|
Awal : Kuning
Proses : Orange
Akhir : Orange
Bau : tidak berbau
Endapan : Tidak ada
|
Awal : Putih bening
Proses : putih bening
Akhir : putih bening
Bau :tidak berbau
Endapan : Tidak ada
|
Amilosa + air
|
Awal : Putih bening
Proses : putih bening
Akhir : putih bening
Bau : berbau tidak menyengat
Endapan : Tidak ada
|
Awal : biru kehitaman
Proses : biru kehitaman
Akhir : biru kehitaman
Bau : tidak berbau
Endapan : Tidak ada
|
Awal : Putih keruh
Proses : Putih keruh
Akhir : Putih keruh
Bau : berbau tidak menyengat
Endapan : Tidak ada
|
Sumber : Laporan sementara
2.
Analisis Hasil
Pengamatan
a.
Glukosa + air
1. Reaksi
Pendamaran
C6H12O6
+ NaOH à C6H11O6Na + H2O
2. Reaksi Iodine
C6H12O6
+ I2 à (tidak terjadi reaksi)
3. Reaksi Asazon
C6H12O11
+ C6H5NH NH2 à C6H8O4(C6H10(NH)2)
b.
Sukrosa
+ air
1.
Reaksi
Pendamaran
C12H22O11
+ NaOH à (tidak terjadi reaksi)
2.
Reaksi
Iodine
C12H22O6
+ I2 à (tidak terjadi reaksi)
3.
Reaksi
Asazone
C12H22O11
+ C6H5NH NH2 à (tidak terjadi reaksi)
c.
Sukrosa
+ HCl
1.
Reaksi
Pendamaran
C6H12O12 + Na OH à C6H12O6Na
+ H2O
2.
Reaksi
Iodine
C12H12O6
+ I2 à (tidak terjadi reaksi)
3.
Reaksi
Asazone
C12H12O11
+ C6H5NH NH2 à C6H8O4(C6H10(NH)2)
d.
Laktosa
+ air
1.
Reaksi
Pendamaran
C6H22O11
+NaOH à C12H22O11 +H2O
2.
Reaksi
Iodine
C12H22O11
+ I2 à (tidak terjadi reaksi)
3.
Reaksi
Asazone
C12H22O11
+ C6H5NH NH4 à C6H8O4(C6H10(NH)2
e.
Amilosa
+ air
1.
Reaksi
Pendamaran
(C6H12O6)N
+ NaOH à (tidak tejadi reaksi)
2.
Reaksi
Iodine
(C6H12O6)N
+ I2 à (tidak terjadi reaksi)
3.
Reaksi
Asazon
(C6H12O6)N
+ C6H5NH NH4 à
(tidak terjadi reaksi)
E.
Pembahasan dan Kesimpilan
1. Pembahasan
Sakarida
atau karbohidrat adalah polihidroksi aldehid dan polihidroksi keton, atau
senyawa yang dihidrolisis dari keduannya. Unsure utama penyusun karbohidrat
adalah karbon, hydrogen, dan oksigen. Selain definisi itu ada juga definisi
lain mengenai karbohidrat yaitu senyawa karbon yang banyak dijumpai di alam,
terutama sebagai penyusun utama jaringan. Karbohidrat paling sederhana adalah
monosakarida, diantarannya glukosa. Karbohidrat dibedakan menjadi 3 golongan
yaitu:
a. Monosakarida
: suatu karbohidrat paling sederhana yang tidak dapat dihidrolisis menjadi
karbohodrat lain. Monosakarida yang terpenting adalah glukosa, galaktosa, dan
fruktosa.
b. Oligosakarida
: karbohidrat yang tersusun dari dua sampai sepuluh satuan monosakarida.
Oligosakarida yang umum adalah disakarida yang terdiri atas dua
satuanmonosakarida dan dapat dihidrolisis menjadi monosakarida. Disakarida yang
paling penting adalah sukrosa, maltose, dan laktosa.
c. Polisakarida
: karbohidrat yang tersusun lebihdari sepuluh satuan monosakarida dan dapat
berantai lurus atau bercabang. Contohnya adalah amilum, glikogen, sellulosa.
Pada praktikum ini dilakukan reaksi
iodine yang pada dasarnya ingin membuktikan adanya polisakarida. Reaksi ini
adalah larutan sampel ditambahkan dengan larutan iodine (I2). Hasil
akhir dari praktikum ini didapat adanya perubahan warna kebanyakan berwarna
kuning bening, walaupun ada yang warnanya orange dan biru kehitaman.
Reaksi pendamaran adalah reaksi yang
dilakukan dengan cara larutan sampel ditambah dengan larutan alkali (NaOH)dan
dipanaskan, dan akan menghasilkan peubahan warna.
Reaksi osazone adalah reaksi yang
terdiri dari larutan sampel ditambah dengan fenil hidrazin (Na asetat) lalu dipanaskan.
2. Kesimpulan
Dari praktikum
yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan:
a. Sampel
yang ditambah NaOH menghasilkan warna putih bening dan berbau tidak menyengat.
b. Sampel
yang ditambah dengan iodine menghasilkan warna kuning bening dan tidak berbau.
c. Sampel
yang ditambah dengan Na asetat menghasilkan warna putih bening dan berbau
menyengat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2000.
Iktisar Biokimia Dasar A. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta
Anonim, 2000. Kimia Dasar. Erlangga. Jakarta
Cree, Lurie. 2005. Sains dalam Keperawatan. Buku
Kedokteran. EGC: Jakarta
Toha, Abdul, Hamid, H. 2001. Biokimia Metabolisme
Biomolekul Alfabeta. Bandung
Yazid, Eisten. 2006. Penuntun Praktikum Biokimia. CV.
Andi Offset. Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar